Title ini adalah tema yang saya dengar pagi hari tadi dari Pdt. Jose Carol di JPCC (Jakarta Praise Community Church) dan dengan senang hati saya teruskan ke teman2 sekalian yang rindu akan Tuhan, rindu akan gereja ini dan yang ingin membacanya.
Luk 6:43 berbunyi:
"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik."
Buah itu adalah hasil dari sebuah pohon. Jika buah itu baik, maka itu artinya bahwa pohon yang membuahkan itu adalah pohon yang baik, dan begitu juga sebaliknya. Saat kita mempunyai masalah, kita selalu melihat hasilnya. Jika hasil itu buruk, maka kita akan marah-marah, dsb namun kita tidak melihat apa yang menyebabkan hasil itu menjadi buruk. Pak Jose mengatakan, biasanya ia sebagai seorang pendeta akan mendapat telepon dari jemaat yang sedang bermasalah, dan mengatakan misalnya "istri/anak/suami saya tiba2 pergi dari rumah." Satu kata yang paling mencolok adalah "TIBA2", seakan semuanya itu tidak memiliki alasan mengapa hal itu terjadi. Inilah salah satu contoh di mana kita tidak melihat sumber maslaah namun hanya melihat hasilnya saja. Jika kita hanya memperbaiki hasil tanpa melihat sumber masalahnya, maka usaha kita sia2.
Kita tidak mungkin berurusan dengan buahnya, tanpa berurusan dengan pohonnya.
Beberapa point penting:
1. Inilah bunyi Mazmur 127:
"Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga."
Keluarga yang Ilahi adalah keluarga yang tidak sempurna, dan juga tidak diharapkan untuk menjadi sempurna karena kita sebagai manusia juga tidak sempurna. Namun keluarga yang baik adalah keluarga yang melibatkan Tuhan di dalamnya. Gerejapun tidak sempurna, semegah dan sebangga apapun kita dengan gereja kita sekarang, sehebat apapun hasil yang telah diberikan oleh gereja itu, gereja itu juga tidak sempurna. Maka dari itu, kembali ke tema keluarga, bersyukurlah hendaknya kita sejak sekarang karena memiliki keluarga yang telah diberikan Tuhan pada kita. Kita tidak bisa memilih di keluarga mana kita mau hidup, namun Tuhan punya rencana yang baik adanya.
2. Inilah bunyi Efesus 5:31 :
"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging."
Keluarga adalah tempat belajar dan bertumbuh. Anak2 pada umumnya belajar dari apa yang mereka liat sebagai contoh dari orang tua mereka. Seorang anak laki-laki akan bertumbuh menjadi pria seperti ayahnya dan seorang anak perempuan akan bertumbuh menjadi wanita seperti ibunya. Jika orangtua mereka mengajarkan atau memperlihatkan perlakuan buruk kepada sang anak, maka anak yang kini sudah dewasa dan siap menikah juga akan berperilaku sebagian besar sama dengan contoh yang mereka lihat saat mereka kecil hingga dewasa. Seorang pria akan sebagian besar sama seperti ayahnya dan seorang wanita sebagian besar akan sama seperti ibunya.
Seseorang yang sudah menikah sebaiknya hidup dan tinggal di rumah yang terpisah dari orang tua mereka agar menjadi semakin dewasa dalam membina keluarga baru.
Seorang pria, walaupun tidak pernah diperlihatkan kepada pacarnya, pada umumnya berpengharapan bahwa istrinya akan menjadi figur ibu seperti ibunya. Banyak kasus seperti contohnya, seorang istri yang ingin menjadi wanita karir, dan sang suami menjadi mengeluh karena yang ia lihat adalah sosok istri yang berbeda dari yang ia lihat dari ibunya yang dahulu sering memasak dan mengurus rumah tangga. Oleh karena itu mengapa pasangan muda biasanya mulai mengalami ketidakcocokan di awal pernikahan mereka, karena mereka tidak mengungkapkan hal itu sejak awal.
3. Inilah bunyi 1 Kor 13:
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap."
Keluarga harus menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. Keluarga adalah tempat kita membagikan kasih. Tumbuhkanlah kasih di dalam keluarga kita.
-------------------------------------------------------
pattt,, like yg "Keluarga adalah tempat kita membagikan kasih."
ReplyDeleteI love the last paragraph!
ReplyDeleteEmang bener kasih itu tidak cemburu (:
xo
Patty, I just gave you an Award (:
ReplyDeletehttp://anstephaniewu.blogspot.com/2012/06/liebster-blog-award.html
You deserve it. Go check it out!
Hi,
ReplyDeleteI don't speak Malay but I still wanted to congratulate you on your Liebster award from Stephanie (Stephanie's Notebook)
xoxo
Thank you @Stephanie for the award and also @petro Neagu too. I'll try writing in English :) I've lost so many word in english hahaha
Delete